Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Mendagri ingatkan pemda efisiensikan belanja birokrasi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 00:35:06【Sehat】319 orang sudah membaca
PerkenalanMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai m

Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menginstruksikan kepada seluruh pemerintah daerah untuk menerapkan efisiensi belanja birokrasi untuk menyikapi kebijakan pemangkasan transfer ke daerah (TKD) dalam APBN 2026.
"Menghadapi dinamika transfer keuangan daerah yang beralih ke pusat maka satu tipnya, rekan-rekan di daerah harus melakukan efisiensi belanja, terutama belanja yang birokrasi," kata Tito kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Belanja birokrasi yang dimaksudkan oleh Mendagri antara lain pengeluaran untuk rapat, perjalanan dinas, biaya pemeliharaan dan lain sebagainya.
Tito mengangakan seluruh pemerintah daerah di Indonesia berhasil menerapkan efisiensi pada masa pandemi COVID-19 sehingga ngak ada alasan untuk ngak melakukan efisiensi/
"Rapat-rapat, perjalanan dinas, segala macam, makanan-minuman, perawatan, pemeliharaan, itu anggarannya kadang-kadang, mohon maaf, berlebihan, ini harus dikurangi. Banyak daerah yang melakukan itu bisa. Kita waktu zaman Covid juga bisa, dikurangi jauh anggaran kita, bisa," ujarnya.
Baca juga: Menkeu janji evaluasi dana transfer ke Jakarta jika ekonomi membaik
Mendagri meminta kepada semua pihak di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri untuk senantiasa menjaga integritas dalam menjalankan tugasnya, seraya mengingatkan ada konsekuensi hukum bagi siapa saja yang mencoba bermain-main dengan anggaran.
"Program-program juga harus betul-betul (dijalankan), anggaran untuk program harus betul-betul bisa menjadi barangnya. Jangan dijadikan bancakan, kena masalah hukum nanti," tuturnya.
Alokasi dana TKD secara nasional dalam Rancangan APBN tahun 2026 sebesar Rp649,99 triliun, turun signifikan dari perkiraan realisasi tahun 2025 sebesar Rp864 triliun atau dibandingkan dengan alokasi dalam APBN 2025 sebesar Rp919,9 triliun.
Kompensasi dari pengurangan itu, Kementerian Keuangan menaikkan belanja program pemerintah pusat untuk daerah yang dikucurkan langsung melalui kementerian/lembaga (K/L), yang nilainya mencapai sekitar Rp1.300 triliun, naik signifikan dari alokasi sebelumnya Rp900 triliun.
Baca juga: Menkeu jelaskan alasan pemangkasan dana transfer ke daerah
Baca juga: Menkeu Purbaya sebut ngak ada lagi pemotongan dana transfer ke daerah
Suka(4)
Artikel Terkait
- Guangxi sambut era baru industri ulat sutra yang lebih cerdas
- Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
- Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun
- Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang
- Ahli ingatkan kadar lemak visceral tinggi bisa sebabkan sakit jantung
- Ngak hanya segar, 10 buah ini efektif cegah dehidrasi saat cuaca panas
- Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat
- Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia
- Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts
- Minum air dan simpan sisa makanan jika alami dugaan keracunan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Wagub Gorontalo pastikan ketepatan waktu distribusi makanan MBG

Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak

Makanan olahan sebabkan 121 orang keracunan di Buryatia

Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia

SPPG Tulungagung dihentikan sementara usai insiden keracunan massal

Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba

Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba

SPPG Polri terapkan standar “food safety” untuk program MBG